I Follow Jesus

Jesus doesn't have Blog, Tumblr, Twitter, Formspring and etc. But still I Follow HIM

Sabtu, 10 Maret 2012

Kau Ubah Hariku

Ketika aku merasakan perasaan itu, aku merasa sangat bahagia. Sungguh, aku sangat bahagia, sampai dalam tidurku pun aku dapat merasakan senyum di wajahku yang tak pernah pudar…
Namun, aku tersadar akan satu hal. Perasaan ini, perasaan yang ku rasakan, perasaan yang membuat diriku terasa melayang – layang dan perasaan yang membuatku bahagia belakangan ini, apakah kau juga merasakannya?
Sepertinya aku mengetahuinya. Aku mengetahui jawabanmu dari setiap pertanyaanku. Tapi, bolehkah aku berharap? Berharap suatu saat nanti kau menyambut hangat perasaanku dan menyentuh hatiku dengan kebahagiaan yang kau beri. Entahlah, tapi inilah harapku saat ini…
Setiap aku melihatmu, getaran hebat aku rasakan di dalam hatiku, aku merasa sangat senang dengan hanya melihatmu. Sungguh, melihatmu adalah hal yang terbaik yang aku rasakan saat ini. Aku ingin gila rasanya bila aku tidak melihatmu, kau bagaikan matahari yang memberiku cahaya kekuatan untuk  memulai hariku…
Jangan tanya mengapa, karna aku sendiri tidak tau kenapa kau yang menggetarkan perasaanku. Perasaan ini diam – diam masuk ke dalam hatiku dan membuatku hampir gila. Perasaan ini datang tanpa memberi ku kesempatan untuk memilih, ia datang memasuki hatiku ketika aku berada didekatmu…
Aku terus bertanya kepada diriki, salahkah aku yang mengharapkan cintamu? Salahkan harapanku? Salahkah aku yang mencintaimu? Entahlah…
Aku sadar, meskipun aku tak mungkin memiliki, tapi kau ubah hariku….

Aku tak tau mengapa dirimu…
Yang datang saat aku merasa…
Meskipun aku taku mungkin miliki…
Namun ku akui…
Kau ubah hariku…
(Kahitna ‘Kau Ubah Hariku)


Selasa, 06 Maret 2012

Bisakah?

Aku melangkahkan kakiku dengan penuh semangat hari ini. Senyum lebar menghiasi wajahku sejak aku terbangun dari tidurku pagi tadi. Aku selalu tersenyum kepada orang – orang yang berada didekatku, baik yang ku kenal maupun yang tidak ku kenal. Aku tidak peduli mereka menganggapku apa, karna yang aku tau, saat ini aku merasa sangat senang, sampai aku mengira diriku sudah melayang – layang di udara, untungnya aku sadar, saat ini kakiku masih menginjak bumi.
                Apa kau pernah merasa sangat bersemangat seperti yang aku rasakan sekarang?
                Apa kau pernah merasa sangat bahagia dengan hanya memikirkannya seperti yang ku rasakan sekarang?
                Apa jantunmu akan berdetak lebih cepat ketika kau hanya mengingat namanya?
                Jantungmu berdetak lebih cepat dan senyum indah menghiasi bibirmu ketika kau mengingat hal kecil tentang dirinya?
                Aku yakin kau pernah merasakannya. Itu yang kurasakan saat ini.
                Sangat menyenangkan bukan?
                Ya! Sangat menyenangkan sampai – sampai seluruh perasaanmu tidak sabar ingin keluar dan meluap – luap.
                Aku menyusuri tangga lantai dua dengan hati – hati. Kepalaku berputar ke kanan dan ke kiri. Mataku menyapu seluruh ruangan, aku tertegun ketika mataku menatap sosoknya. Sesosok laki – laki tinggi dan berkulit agak gelap namun terlihat menarik. Sangat menarik, menurutku.
                Aku duduk dikursi didekatnya, berbicara dan bergurau dengan teman – temanku yang berada disana. Aku tidak menyadari ketika ia sudah berada dihadapanku. Ia tidak tersenyum padaku saat itu, tetapi kami berbicara singkat. Hanya sebentar, dan tidak terlalu banyak kata – kata yang keluar dari mulutku atau mulutnya. Hanya sapaan sederhana yang kami lakukan. Tetapi hanya dengan hal itu aku merasa senang, sangat senang. Setidaknya, kami masih melakukan komunikasi dengan baik.
                Aku menyadari teman – temanku sedang meledekku dan saat itu ia berada sedikit jauh dari tempatku berada. Aku hanya tersenyum mendengarnya dan tidak tau harus berkata apa. Aku terus memandangnya dari belakang, ketika sosoknya masih dapat terjangkau oleh mataku, aku terus memandanginya. Hingga salah seorang temanku mengajakku beranjak dari tempat itu. Aku menurutinya. Dan ketika itu, aku tidak bisa melihatnya lagi. Aku ingin tau, apakah ia melihatku ketika aku berdiri dan melangkah pergi dari tempat itu? Entahlah…
                Baru lima menit aku duduk dikantin kampusku, temanku yang satunya mengajakku ke ATM untuk mengambl uang yang di transfer orang tuanya. Dari balik pintu kaca ATM, aku melihat sosoknya. Ia melihat bilik ATM tempatku berada saat itu. Lalu ia berjalan mendekati bilik ATM itu, aku membuka pintu kaca ketika tanganya memegang kenop pintu bilik ATM itu. Aku melangkahkan kakiku keluar dan ia masuk kedalam. Lalu ia sedikit bergurau padaku dan temanku, mungkin itu salah satu caranya untuk menyapa kami berdua. Aku tertawa kecil dan membalas gurauannya. Lalu aku mengatakan sesuatu, saa itu ia mulai memasukan kartunya, dan menjawabku tanpa membalikkan badannya. Aku melepaskan tanganku yang dari tadi menahan pintu kaca itu dan berjalan pergi sambil tersenyum.
                Aku merasa sangat bahagia hanya dengan hal – hal kecil seperti itu. Oh sungguh, mungkin ini berlebihan tapi aku seperti terbang tinggi ke udara dan tidak akan pernah terjatuh. Tetapi, ketika aku tersadar, aku menyadari kakiku masih berdiri tegak di tanah. Kebahagiaanku tidak bertahan lama. Saat aku menyadari, hanya aku yang memiliki perasaan itu. Dan aku sama sekali tidak tau bagaimana perasaannya. Aku tersenyum geli terhadap diriku sendiri, bagaimana pikiranku dapat melantur dengan hebatnya dan berpikir dia juga menyukaiku? Bagaimana bisa aku seyakin itu, sementara dia tidak pernah menunjukkan apapun yang menegaskan dia menyukaiku, bagaimana aku bisa seyakin itu?
                Dan aku menyadari bagaimana menyakitkannya perasaan itu. Aku duduk terdiam, pikiranku melantur kemana – mana. Entahlah, tadi aku tertawa terbahak – bahak bersama teman – temanku dan sekarang aku duduk terdiam tengan mata panas dan air mata yang hampir jatuh. Dunia sungguh kejam kan? Belum ada semenit kau merasa kebahagiaan yang amat sangat, lalu tiba – tiba kau merasa kembali terjatuh dengan rasa sakit yang luar biasa.
                Mungkin aku bukan orang beruntung yang mendapatkan hatinya. Mungkin saat ini hatinya masih terkunci untukku, tapi siapa yang tau kedepannya? Saat ini aku tidak punya kekuatan apa – apa, aku hanya ingin menangis, menangis, dan menangis. Menangisi kemalanganku. Tapi saat itu aku masih memiliki kekuatan yang selalu datang untukku dan tidak akan pernah hilang. Aku memiliki Dia yang selalu ada untukku.
Terimakaih Tuhan kau selalu menemaniku disaat aku senang maupun terpuruk. Saat ini aku yakin ini adalah jalan yang terbaik yang Kau berikan untukku. Tapi, jika saat ini aku meminta dirinya yang menemaniku, bisakah Kau mengabulkannya? Aku sudah banyak menahan rasa sakit ini, termasuk rasa sakit dari dirinya. Tapi untuk kali ini, aku memintamu untuk memberikannya untukku? Bisakah? Aku tidak bisa mengandalkan diriku, teman – temanku ataupun orang lain, aku hanya bisa mengandalkan-Mu karna Kaulah yang menulis seluruh jalan hidupku. Aku tidak keberatan merasa sakit seperti saat ini, karna aku percaya, kebahagiaan yang indah itu akan segera Kau berikan padaku. Aku percaya itu Tuhan, dan aku akan menunggu janji indah-Mu…